Jakarta – Bidang Ekonomi Kreatif Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) berkolaborasi dengan Bidang Perdagangan PB HMI serta komunitas Sahabat UMKM menyelenggarakan Kelas Master Kreatif: Workshop Klinik Desain – Pendampingan Produk Ekonomi Kreatif, yang menghadirkan praktisi desain, pejabat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, serta Indonesia Design Development Center (IDDC) (25/08/25).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan strategis bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif dalam meningkatkan kualitas desain produk agar lebih berdaya saing di pasar nasional maupun global. Peserta mendapatkan wawasan teknis mengenai tren desain, strategi branding, hingga akses pasar internasional.
Ketua Umum PB HMI, Bagas Kurniawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi HMI dalam mendorong transformasi ekonomi berbasis kreativitas.
“HMI ingin hadir bukan hanya sebagai organisasi kaderisasi, tetapi juga mitra strategis dalam pembangunan ekonomi bangsa. Melalui Klinik Desain ini, kami berharap lahir produk-produk kreatif anak bangsa yang mampu menembus pasar global,” ujar Ketua Umum PB HMI
Sementara itu, Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PB HMI, Nur Ghina Muslimah, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan ekosistem kreatif.
“Desain produk adalah pintu masuk untuk meningkatkan nilai tambah. Dengan pendampingan langsung dari praktisi dan pemerintah, kami ingin memastikan pelaku UMKM memiliki daya saing yang berkelanjutan,” jelasnya.
Senada dengan itu, Ketua Bidang Perdagangan PB HMI, Gian Egia Bernanto, menegaskan bahwa akses pasar akan semakin terbuka jika kualitas produk ditingkatkan.
“Pasar global sangat menuntut kualitas. Maka, pendampingan ini bukan hanya soal desain, tapi juga strategi agar produk UMKM Indonesia bisa bersaing dengan brand internasional,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah berkelanjutan bagi pengembangan kapasitas pelaku UMKM dan ekonomi kreatif, sehingga mampu mengakselerasi visi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi kreatif dunia.